Manusia dan Kebudayaan
Didalam kehidupan dan keseharian manusia selalu lekat dengan kebudayaan.
Di dunia ini terdiri dari sekian banyaknya manusia yang memiliki
berbagai kebudayaan sesuai dimana tempat ia tinggal.
Kebudayaan juga didapat dari hasil turun temurun dari nenek moyangnya
dulu sampai saat ini. Kebudayaan itu mereka jaga dan lestarikan agar
kebudayaan yang mereka punya tidak hilang ditelan oleh zaman yang saat
ini, untuk itu manusia mengajari dan memperkenalkan kepada garis
keturunan mereka tentang kebudayaan yang mereka miliki.
1. Wujud Kebudayaan menurut Dimensi :
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya
yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan dapat diamati dan didokumentasikan.
o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya
paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme
hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal
dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi),
horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala
seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi,
dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang
dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa
setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia
membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari
lingkungan.Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak
bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang
paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh
Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
o Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
o Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
o Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
o Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
3. Hakekat Manusia
Pada dasarnya manusia terlahir diberikan akal maupun pikiran untuk
mereka gunakan dengan sebaik-baik mungkin. Di Indonesia kita ini
memiliki berbagai macam-macam budaya yang meliputi tari-tarian, kesenian
musik, batik dll. contoh adalah budaya betawi yang memiliki kesenian
tari ondel-ondel dan jaipong. Dan kebudayaan khas indonesia yang baru
saja dipatenkan adalah batik. Dari hal tersebut bangsa indonesia
menggunakan akal dan fikiranya dengan baik, agar kebudayaan asli dari
indonesia kita ini tidak di akui oleh negara lain.
4. Unsur unsur yang membangun manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun
dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2
klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan
tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
o Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati
ruang dan waktu
o Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
o Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran
o Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
o Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan
libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
o Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan
ego terjadi antara usia satu dan dua tahun.
o Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal
dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
5. Perbedaan Manusia dengan mahluk lain.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan kebudayaannya, karena manusia
dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang
terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu
menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk,
mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya
dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa
(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi
dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rancangan jasmani melalui
panca indera, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau
binatang. perasaan rohani adalah perasaan leluhur yang hanya terdapat
pada manusia misalnya intelektual, estetis, perasaan diri, sosial dan
religius.
6. Unsur kebudayaan Universal
Dari beberapa pendapat yang ada tentang unsur kebudayaan universal,
pendapat C. Kluckhohn yang sering dijadikan sebagai referensi. Pendapat
C. Kluckhohn tentang tujuh unsur kebudayaan merupakan hasil inti sari
dari pendapat-pendapat lainnya.
Dalam karyanya yang berjudul Universals Categories of Culture, ia
menjelaskan 7 unsur kebudayaan universal yang selanjutnya
disebutcultural universals, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem kepercayaan (sistem religi)
2. Sistem pengetahuan
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem kemasyarakatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Urutan unsur-unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat
didasarkan pada mudah atau susahnya suatu unsur kebudayaan mengalami
perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang ada pada nomor urut pertama
dianggap sebagai unsur kebudayaan universal yang paling sulit berubah,
sedangkan urutan yang terakhir merupakan unsur kebudayaan yang paling
mudah berubah.
Membahas tentang kepribadian bangsa timur sangatlah beragam, dan mereka
pada umumnya sangat menjaga kekayaan alam yang mereka punya. Mereka juga
menjaga peninggalan nenek moyang mereka terdahulu. Contoh pada Negara
jepang yang menyembah roh nenek moyang mereka.
Ada yang unik dari Negara jepang, yaitu cara menghormati orang saat
bertemu ialah dengan membungkuk, dan sambil menyebutkan arigato.
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
bagan psiko-sosiogram
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar
karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu
disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu –
waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan
mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran –
pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan
tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut
kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia
mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki
seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan
tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga
melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran
ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan
hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan
manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia
luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia
atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar