Rabu, 21 November 2012

konsepsi ilmu budaya dasar dan kesustraan

konsepsi ilmu budaya dasar  dan kesustraan

Kesusastraan memiliki kata dasar sastra. Sastra merupakan istilah yang melingkupi berbagai macam karya yang mengekspresikan suatu keadaan,pemikiran,keindahan,kehidupan,ekspresi perasaan,kondisi psikologis,dan lain sebagainya.
Dalam Ilmu Budaya Dasar,kesusasteraan dianggap sebagai media penting untuk menggambar sebuah kebudayaan yang terjadi dimasa lalu maupun dimasa sekarang. Mengingat sastra merupakan salah satu media ekspresi.Dengan adanya karya sastra kita bisa menggambarkan dan mengetahui keadaan sosial,budaya, dan kehidupan pada saat karya sastra itu dibuat.
Sastra dalam kehidupan budaya Indonesia merupakan benang merah yang menghubungkan yang menyatukan konsep-konsep kebudayaan Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita yang didominasi oleh ajaran
Dalam sejarah kebudayaan Indonesia peran sastra lisan maupun tulis sangat menonjol dalam memperadabkan masyarakatnya. Warisan sastra semacam itu dapat dilihat dari tersimpannya ribuan karya-karya sastra tertulis di museum-museum daerah, seperti perpustakaan nasional, perpustakaan kraton Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, Cirebon, Melayu-Riau, Bali, dan daerah-daerah suku yang lain. Pada suku Sunda, misalnya, terdapat 80 sastra lontar yang baru sekitar 10 saja yang sudah diterjemahkan, belum terhitung khasanah sastra lisan berupa pantun Sunda dan wawacannya.
Dalam Ilmu Budaya Dasar ,sastra merupakan kompenen penting untuk mempelajari budaya dan manusia yang terkait didalamnya Karena sastra merupakan penjabaran abstraksi sehingga lebih mudah berkomunikasi, sedangkan ilmu lain misalnya Filsafat yang juga menggunakan bahasa adalah abstraksi karena cintakasih,kebahagiaan,kebebasan dan lainnya yang di garap oleh filsafat adalah abstrak karenanya kurang berkomunikasi.Dengan mempelajari karya sastra terdahulu,sastra zaman majapahit sampai sastra sesudah kemerdekaan indonesia, akan dijumpai peradaban yang luar biasa dan perubahan yang sangat dinamis.
Hal yang paling terpenting dalam suatu karya sastra adalah cara penulisannya. Sehingga dalam karya sastra terdapat istilah prosa.
Prosa adalah tulisan seadanya,menceritakan keadaan yang sebenarnya yang bersifat terus terang.
Prosa indonesia yang telah terpengaruh oleh budaya barat dikategorikan menjadi:
Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Novel
Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca  lewat  sastra  – Prosa  Fiksi antara  lain :
  1. Memberikan  kesenangan ; pembaca  mendapatkan  pengalaman  sebagaimana  mengalami  sendiri  peristiwa  tersebut
  2. Memberikan  informasi ; memberikan  sejenis  informasi  yang  tidak  terdapat  di ensiklopedi
  3. Memberikan  warisan  kultural ; karena  dapat  menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi  pemindahan  yang  tak  henti-hentinya  dan  warisan  budaya  bangsa.
  4. Memberikan  keseimbangan wawasan ; karena seseorang   dapat  menilai  kehidupan  berdasarkan  pengalaman-pengalaman  dengan  banyak  individu
Untuk  meningkatkan  “Moral”  sastra  dibagi  menjadi  2:
  1. Yang  menyuarakan  aspirasi  zamannya  mengajak  pembaca  untuk  mengikuti  apa yang  di kendaki  zamannya. (contoh :  Karya  sastra  Indonesia  pada  zaman  Jepang)
  2. Yang  menyuarakan  gejolak  zamannya, biasanya tidak  mengajak  pembaca  untuk  melakukan  sesuatu,  akan  tetapi  untuk  merenung
Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik garis besar bahwa didalam prosa terkandung nilai-nilai budaya dan kehidupan manusia yang penuh dengan permasalahan,konflik,dan percintaan dan masalah dunia lainnya. Dari prosa kita mengetahui bagaimana permasalahan hidup seseorang dan cara menghadapinya serta penyelesaian permasalahan oleh tokoh-tokoh terkait. Selain itu kita bisa mengetahui budaya-budaya yang ada disekitar tokoh sehingga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pemikiran jalan hidup manusia sehingga terbentuk kebudayaan.
Karya sastra yang lainnya adalah Puisi
Puisi  adalah  ekspresi  pengalaman  jiwa  penyair  mengenai  kehidupan  manusia, alam, dan Tuhan  melalui  media  bahasa  yang  artistik/estetik  yang  secara  padu  dan  utuh  dipadatkan  kata-katanya.  Bahasa  didalam  puisi  yang  puitis,  artistik  dan  estetik  disebabkan  oleh  kreatifitas  penyair  dalam  membuat  puisi  dengan  menggunakan majas-majas yang indah,kata yang ambigius,dan kata-kata konotatif.
Fungsi puisi sendiri adalah sebagai media pengekspresian,dimana kita bisa mengekspresikan apa yang kita rasa apa yang kita dengar dengan tulisan. Selain itu puisi juga bersifat mengkritk, mempengaruhi, dan pengajaran. Ini terkait siapa dan untuk siapa sebuah puisi ditulis.Karena terkandung unsur-unsur yang indah didalamnya dan masih berhubungan dengan kondisi kehidupan manusia,maka puisi termasuk komponen dalam mempelajari ilmu Budaya dasar

 source:
http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli/
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/
http://akbarsaiful.wordpress.com/2011/07/22/masalah-budaya-dalam-ilmu-budaya-dasar/
http://beniazhari.blogspot.com/2010/12/pengertian-perubahan-kebudayaan-adalah.html
http://isbdti.blog.uns.ac.id/2009/11/09/makalah-perubahan-kebudayaan-karena-pengaruh-dari-luar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar