konsepsi ilmu budaya dasar dan kesustraan
Kesusastraan memiliki kata dasar sastra.
Sastra merupakan istilah yang melingkupi berbagai macam karya yang
mengekspresikan suatu keadaan,pemikiran,keindahan,kehidupan,ekspresi
perasaan,kondisi psikologis,dan lain sebagainya.
Dalam Ilmu Budaya Dasar,kesusasteraan
dianggap sebagai media penting untuk menggambar sebuah kebudayaan yang
terjadi dimasa lalu maupun dimasa sekarang. Mengingat sastra merupakan
salah satu media ekspresi.Dengan adanya karya sastra kita bisa
menggambarkan dan mengetahui keadaan sosial,budaya, dan kehidupan pada
saat karya sastra itu dibuat.
Sastra dalam kehidupan budaya Indonesia
merupakan benang merah yang menghubungkan yang menyatukan konsep-konsep
kebudayaan Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan
budaya lokal kita yang didominasi oleh ajaran
Dalam sejarah kebudayaan Indonesia peran
sastra lisan maupun tulis sangat menonjol dalam memperadabkan
masyarakatnya. Warisan sastra semacam itu dapat dilihat dari
tersimpannya ribuan karya-karya sastra tertulis di museum-museum daerah,
seperti perpustakaan nasional, perpustakaan kraton Surakarta,
Yogyakarta, Mangkunegaran, Cirebon, Melayu-Riau, Bali, dan daerah-daerah
suku yang lain. Pada suku Sunda, misalnya, terdapat 80 sastra lontar
yang baru sekitar 10 saja yang sudah diterjemahkan, belum terhitung
khasanah sastra lisan berupa pantun Sunda dan wawacannya.
Dalam Ilmu Budaya Dasar ,sastra merupakan kompenen penting untuk mempelajari budaya dan manusia yang terkait didalamnya Karena sastra merupakan penjabaran abstraksi sehingga lebih mudah berkomunikasi,
sedangkan ilmu lain misalnya Filsafat yang juga menggunakan bahasa
adalah abstraksi karena cintakasih,kebahagiaan,kebebasan dan lainnya
yang di garap oleh filsafat adalah abstrak karenanya kurang berkomunikasi.Dengan mempelajari
karya sastra terdahulu,sastra zaman majapahit sampai sastra sesudah
kemerdekaan indonesia, akan dijumpai peradaban yang luar biasa dan
perubahan yang sangat dinamis.
Hal yang paling terpenting dalam suatu
karya sastra adalah cara penulisannya. Sehingga dalam karya sastra
terdapat istilah prosa.
Prosa adalah tulisan seadanya,menceritakan keadaan yang sebenarnya yang bersifat terus terang.
Prosa indonesia yang telah terpengaruh oleh budaya barat dikategorikan menjadi:
Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang
mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam
roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak
sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat
atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh,
alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari
pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Novel
Novel adalah bentuk prosa baru yang
melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling
menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa
tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada
idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada
roman dan lebih panjang dari cerpen.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang
menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan
paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan
telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh:
Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya
Surau Kami oleh A.A. Navis.
Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan
prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri
(otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil
hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak
Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan
pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan
tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif
dan menghakimi.
Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan
/ ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat
memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek
seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan
penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau
dinikmati.
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu
masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.
Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar
tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film,
dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif
atau sangat pribadi.
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra – Prosa Fiksi antara lain :
- Memberikan kesenangan ; pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
- Memberikan informasi ; memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di ensiklopedi
- Memberikan warisan kultural ; karena dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
- Memberikan keseimbangan wawasan ; karena seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu
Untuk meningkatkan “Moral” sastra dibagi menjadi 2:
- Yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang di kendaki zamannya. (contoh : Karya sastra Indonesia pada zaman Jepang)
- Yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung
Berdasarkan paparan diatas dapat ditarik
garis besar bahwa didalam prosa terkandung nilai-nilai budaya dan
kehidupan manusia yang penuh dengan permasalahan,konflik,dan percintaan
dan masalah dunia lainnya. Dari prosa kita mengetahui bagaimana
permasalahan hidup seseorang dan cara menghadapinya serta penyelesaian
permasalahan oleh tokoh-tokoh terkait. Selain itu kita bisa mengetahui
budaya-budaya yang ada disekitar tokoh sehingga menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pemikiran jalan hidup manusia sehingga terbentuk
kebudayaan.
Karya sastra yang lainnya adalah Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman
jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui
media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh
dipadatkan kata-katanya. Bahasa didalam puisi yang puitis,
artistik dan estetik disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam
membuat puisi dengan menggunakan majas-majas yang indah,kata yang
ambigius,dan kata-kata konotatif.
Fungsi puisi sendiri adalah sebagai media
pengekspresian,dimana kita bisa mengekspresikan apa yang kita rasa apa
yang kita dengar dengan tulisan. Selain itu puisi juga bersifat
mengkritk, mempengaruhi, dan pengajaran. Ini terkait siapa dan untuk
siapa sebuah puisi ditulis.Karena terkandung unsur-unsur yang indah
didalamnya dan masih berhubungan dengan kondisi kehidupan manusia,maka
puisi termasuk komponen dalam mempelajari ilmu Budaya dasar
source:
http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/definisi-kebudayaan-menurut-para-ahli/http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/
http://akbarsaiful.wordpress.com/2011/07/22/masalah-budaya-dalam-ilmu-budaya-dasar/
http://beniazhari.blogspot.com/2010/12/pengertian-perubahan-kebudayaan-adalah.html
http://isbdti.blog.uns.ac.id/2009/11/09/makalah-perubahan-kebudayaan-karena-pengaruh-dari-luar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar