Pengembangan
Konsep Manajemen Mutu Terpadu Bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jasa
Keuangan Cabang Bandar lampung
Ø Latar Belakang
Dalam
era perdagangan bebas masalah daya saing merupakan isu kunci dan sekaligus
sebagai tantangan yang tidak ringan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai
suatu badan usaha yang bergerak hampir di seluruh aspek ekonomi juga tak
terkecuali menghadapi tantangan ketatnya persaingan global, perkembangan
teknologi yang cepat dan kondisi dinamis lainnya yang pada akhirnya menuntut
BUMN untuk menjadi Badan Usaha berkarakteristik.
MMT
adalah suatu pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan
manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk
dan pelayanan suatu organisasi. Manfaat bagi badan usaha dengan diterapkannya
MMT adalah perbaikan pelayanan, pengurangan biaya dan kepuasan pelanggan.
Perbaikan progresif dalam sistem manajemen dan kualitas pelayanan menghasilkan
peningkatan kepuasan pelanggan. Sebagai tambahan, manfaat lain yang bisa
dilihat adalah peningkatan keahlian, semangat dan rasa percaya diri karyawan,
peningkatan akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan produktifitas dan
efisiensi pelayanan pelanggan. Namun demikian, di sisi lain sesungguhnya masih
banyak para pelaku bisnis masih mengahadapi kesulitan dalam memahami kekuatan
dan manfaat MMT dalam memenuhi kualitas dan kinerja usaha yang direncanakan.
Penyebabnya adalah adalah sebagai suatu bidang ilmu belum ada suatu definisi
standar atau tunggal dan menyeluruh tentang program-program MMT. MMT hanya
merujuk pada sebuah pendekatan, sebuah sistem, sebuah alat, sebuah teknik dan
atau atau filosofi yang ditujukan untuk mencapai target kualitas tertentu (V.
Talavera, 2004, 356).
Ø Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengembangkan Konsep MMT bagi BUMN Jasa Keuangan
Cabang Bandarlampung.
Ø Metode Penelitian
Penelitian
ini merupakan studi deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survey dan menggunakan daftar pertanyaan (questioner) sebagai
alat pengumpul data yang pokok.
Ø Hasil dan Pembahasan
Pengujian
Reliabilitas Alat Ukur Hasil Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien
reliabilitas instrument daftar pertanyaan sebesar 0,9552. Nilai ini memberi
makna bahwa tingkat kepercayaan dan konsistensi pertanyaan maupun pernyataan
bernilai tinggi yaitu sebesar 95,52%. Untuk menguji construct validity
dilakukan Analisis Faktor dengan software SPSS 10. Uji construct validity
dengan Analisis Faktor.
Ø kesimpulan
Berdasarkan
analisis dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa konsep MMT bagi BUMN Jasa
Keuangan Cabang Bandarlampung adalah : (1) Faktor Pendidikan dan Dukungan
Perangkat Analisis (2) Faktor Manajemen Fasilitas (3) Faktor Komitemen
Manajemen dan Kepemimpinan Kualitas (4) Faktor Fokus pada Pelanggan (5) Faktor
Pengukuran dan (6) Faktor Patok Duga Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan,
maka bagi BUMN Jasa Keuangan Cabang Bandarlampung yang akan mengadopsi konsep
MMT sebaiknya memprioritaskan keenam factor dari hasil analisis factor tersebut
dalam program MMTnya.
SUMBER:http://fe-manajemen.unila.ac.id/jbm/JBM%20Volume%202%20No.%203%20Mei%202006.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar